Diragazza Flore - IMG 20250621 WA0002
PENSIUNAN PTPN

Terkabul, Doa Dan Harapan 63.000 Pensiunan Eks PTPN III, Eks PTPN IV, Eks PTPN VI .

Ads Bouquet Diragazza - IMG 20250621 WA0002

InJakarta, Rata News.id
Harapan dan doa puluhan ribu purna karya (Pensiunan) eks PTPN III, PTPN IV dan eks PTPN VI untuk mendapatkan kembali bantuan uang beras mereka, akhirnya berhasil berkat kegigihan Pengurus Besar Persatuan Purna Karya Perkebunan Republik Indonesia (PB-P3RI) memperjuangkan aspirasi para pensiunan Perkebunan BUMN di Sumatra Utara dan Jambi.

Kepastian pemberian bantuan uang beras disepakati pada perundingan kedua belah pihak. Yaitu pihak PB-P3RI dipimpin langsung Ketua Umumnya Dr. Ir.H. Selamat Poerwadi, M.Si, Kepala Departemen Sosial Wiliam Helmi, Ketua P3RI Cabang Palm Co Regional 1, H. Ngadi SE, QIA, Cabang Regional II H. Mahyuzar Maimun, Cabang Regional IV H. Amin dan beberapa kepala Regional lainnya.
Pihak Holding PTPN III Persero dipimpin Direktur SDM Endang, Kadiv SDM Holding Zefri, Direktur SDM Sub Holding Palm Co Suhendri dan beberapa Staf. Perundingan berlangsung di Gedung Hoding PTPN III Persero Agro Plaza Jalan Rasuna Said Jakarta, Rabu (02/7).

Sumber Resmi Rata News di Jakarta mengungkapkan, pertemuan tersebut dimulai dengan penyampaian agenda rapat oleh Ketua Umum PB P3RI Selamat Poerwadi, pembahasan pertama dijadwalkan tentang SHT yang belum dibayar trhadap karyawan yang memasuki masa pensiun, di PTPN 8 Jawa Barat, PTPN 9 Jawa Tengah dan PTPN 11 Jawa Tengah, serta beberapa agenda lain termasuk agenda pembahasan bantuan beras dijadwal diurutan terakhir.

Namun Selamat Poerwadi yang didaulat membuka acara perrundingan tersebut, langsung mengangkat tofik masalah bantuan beras, sebagai agenda utama dalam perundingan. Selamat Poerwadi menjelaskan kepada jajaran direksi, dampak penghentian bantuan uang beras terhadap para pensiunan membuat kehidupan mereka semakin memprihatikan. Para pensiunan mayoritas sudah lansia, jelasnya, hingga tidak dapat beraktifitas secara maksimal. Dengan dihapusnya bantuan uang beras serta BPJS ketenagakerjaan, tak dapat dibayangkan bagaimana mereka menjalani sisa hidup, papar Selamat Poerwadi.

Dengan pendekatan ketimuran, serta dalil-dalil kemanusiaan, Ketua Umum PB P3RI Selamat Poerwadi yang cukup familiar itu, meyakinkan dan meminta pihak Perusahaan Holding meninjau ulang keputusan yang menghentikan sepihak bantuan beras kepada para pensiunan. Juga disampaikannya kepada jajaran direksi holding, tentang perkembangan terakhir, dimana dampak penghentian bantuan uang beras dikalangan pensiunan telah menimbulkan kondisi yang rawan, setiap waktu dapat bereaksi, maklum yang kita hadapi secara defacto menyangkut pekerkara perut. Mereka cenderung emosional, bahkah meski kita sudah rapat berulang kali, bahkan Komisaris  Sub Holding Palm Co Pauji juga sudah mensosilisasikan hasil audit konsultan, yang kemudian berujung pada penyetopan bantuan beras secara sepihak, disisi lain penyetopan tersebut menimbulkan reaksi keras dari para pensiunan, seketika timbul caci maki yang dialamatkan kepada jajaran direksi Holding dan Palm Co, itu terjadi diseluruh unit perusahaan, bahkan sudah ada massa pensiunan berdemontrasi di Kabupaten Asahan. “Dengar-dengar mereka pada waktunya akan menyerbu ke ibu kota Sumatra Utara Medan, kata Selamat Poerwadi.

Sebab penyetopan itu sempat membuat teman-teman yang di Sumatera Utara merasa was-was dan marah. Kondisi fisikoligis mereka diibaratkan bagai api dalam sekam yang sewaktu-waktu itu akan menyala.

Pada bagian lain, Selamat Poerwadi mengatakan, secara pribadi Ia dapat memahami tentang kehati-hatian direksi dalam hal menggunakan anggaran, utamanya untuk memberi bantuan kembali uang beras kepada pensiunan. Karena kehati-hatian itu sebagai antisipasi agar dikemudian hari tidak terjadi masalah bagi perusahaan.

Terkabul, Doa Dan Harapan 63.000 Pensiunan Eks PTPN III, Eks PTPN IV, Eks PTPN VI . - IMG 20250707 WA0008

Akan tetapi, lanjut Poerwadi, dengan situasi yang berkembang saat ini, dimana kita itu menghadapi orang-orang yang dua bulan terakhir ini secara fisikologis berubah bertepramental tinggi, jika diibaratkan seperti sumbu pendek, belum dilempar saja sudah meledak. Ya mudah-mudahn kondisi itu nanti dapat kita selesaikan secara bersama-sama. Oleh karenanya, kami PB P3RI berharap direktur holding secepatnya dapat memberi kepastian atas pemberian kembali bantuan uang beras mereka, ujar Selamat Poerwadi.

Ditambahkannya, ada puluhan ribu pensiunan menunggu hasil kesepakatan perundingan hari ini, tepatnya, pensiunan Regional I atau eks PTPN III berjumlah 23.000 orang, Regional 2 eks PTPN IV 34.000 orang dan Regional IV eks PTPN VI Jambi berjumlag 6000 pensiunan, keselurahan jumlah yang mendapat bantuan uang beras selama ini 63.000 orang, ujarnya.

Kepala Depertemen Sosial PB P3RI Wiliam Helmi menambahkan, permasalahn yang krusial lainnya terkait dengan pembayaran iyuran BPJS ketenagakerjaan. Menurutnya, dalam rangka melindungi dan menjaga kesejahtraan ahli waris para pensiun, BP-P3RI mendaftarkan para pensiunan sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan. Dan setiap bulan selama ini para pensiunan rutin membayar iyuran Rp.16.800, yang dipotongkan dari bantuan uang beras tersebut.

Namun, karena bantuan uang beras sudah dihentikan perusahaan, dari sejak bulan Mei hingga Juni 2025, maka dua bulan terakhir ini, para pensiunan yang jadi peserta BPJS ketenagakerjaan sudah tidak membayar iyuran lagi.

Menggaris bawahi tentang penghentian bantuan beras dan BPJS Ketenagakerjaan, dinamika perdebatannya sedemikian keras, apalagi ada ketentuan, apabila selama 3 bulan para pensiun tidak membayar iyuran secara berturut-turut, atau terputus, maka kepesertaan BPJS gugur sehingga ahli warisnya tidak dapat lagi mengklaim premi meninggal dunia yang besarannya Rp.42.000.0000, kata Wiliam.

Sementara Ketua P3RI Cabang Regional I Ngadi, SE, QIA berharap kepada Direktur SDM Holding PTPN III Persero ibu Endang, agar pada perundingan kali ini, pihak direksi dapat mengambil keputusan tentang persetujuan dan kapan pelaksanaan realisasi bantuan uang beras terhadap Karpel di Sumatra Utara. karena ketika kami berangkat ke Jakarta ini , kami sudah diwanti-wanti oleh para pensiunan agar ada kabar kepastian tetang bantuan beras dimaksut, yang dapat kami bawa pulang ke Sumut. Tanpa itu, terus terang kami tidak berani pulang, kata Ngadi seraya memandang kearah Direktur SDM

Holding ibu Endang dengan harapan dapat mengambil keputusan.

Mendengar pemaparan dari PB-P3RI, dan Ketua Cabang Regional I, Direktur SDM Endang mengatakan pimpinan perusahaan sudah mengetahui situasi di Sumatra Utara dan memang terkait bantuan beras sedang dicari solusi, bahkan kemarin kami secara marathon melakukan rapat hingga malam hari. Kami juga berterima kasih kepada para senior di Sumatra Utara yang membantu mengantisipasi sehingga persoalan penghentian bantuan beras, tidak meluas kemana-mana hingga kalau tidak dicegah pada gilirannya dapat merugikan kita semua.

Waktu itu, tutur Endang, kebijakan yang diambil oleh manajemen sebelumnya, terkait dengan  kemampuan perusahaan. Karena perusahaan cukup kuat kala itu maka kami berikan sebagai bentuk bagian dari sosial, Selanjutnya kami memang sudah fikirkan  penyelesaiaanya baik itu dalam jangka pendek, dan masalah   untuk hal hal yang jangka panjang, masih terus kami bicarakan. Kami akan mencari rumus yang untuk jangka panjang, nantinya seperti apa, dan langkah2nya bagaimana, nanti dalam waktu dekat akan kita komunikasikan kembali.

Diakhir pertemuan itu Direktur SDM Holding PTPN III Persero Endang menegaskan, untuk masalah jangka pendek, masalah bantuan beras untuk para pensiunan Regional I Medan, Regional II Medan dan Regional IV Jambi akan diberikan kembali selambat-lambatnya diakhir bulan juli ini, dengan rafel, yaitu bantuan bulan Mei, Bulan Juni dan Bulan Juli, tutup Endang.

Sebelumnya, puluhan ribu pensiunan Karyawan Pelaksana (Karpel) Perkebunan eks PTPN III dan eks PTPN IV di Sumatra Utara berharap kepada PB P3RI yang akan melakukan perundingan bersama Holding PTPN III Persero untuk dapat memperjuangkan bantuan uang beras yang dihapus Dirut Holding PTPN IV Palm Co Jatmiko Krisna Santoso, kiranya dapat diberi kembali kepada mereka sebagaimana yang telah berlangsung puluhan tahun ini.

Ketua Umum Komunitas Peduli Pensiunan Perkebunan Nusantara (KP3N) H. Zulkifli Barus mengatakan di Medan, didampingi Kordinator Pensiunan eks PTPN IV Medan Syahrial Dhalimunte, Kordinator Pensiunan eks Kandir PTPN III Rudianto, Kordinator Pensiunan Deser 2 Kabupaten Deli Serdang – Sergei Tumiran megatakan, sikap P3RI dinilai terbuka dan berani menolak kebijakan Jatmiko Krisna Santoso yang menghentikan bantuan uang beras. Penolakan organisasi P3RI itu dinyatakan secara terbuka dan tertuang dalam surat P3RI Korwil I Sumatra nomor 12/P3RI/Korwil I/2025, ditanda tangani Koordinator Wismar Azial, perihal penghapusan bantuan uang beras.

“Penolakan Korwil I Sumatra ini, lebih lanjut Zulkifli Barus meyakini, akan menjadi pedoman Ketua Umum PB P3RI Selamat Purwadi mengambil keputusan pada pertemuan dengan direksi Holding PTPN III. Sebagai organisasi tertua PB P3RI merupakan tempat kami menggantungkan harapan, serta kami optimis dan “aqul yakin” bahwa PB P3RI tidak akan berseberangan dengan aspirasi puluhan ribu pensiunan eks PTPN III dan eks PTPN IV yang menginginkan uang beras dibayar rafel.

Menurut H. Zulkifli Barus yang juga Pemred/Penanggung Jawab Media Rata News, Pak Selamat Purwadi dan pengurus P3RI lainnya paham betul kondisi puluhan ribu pensiunan BUMN perkebunan yang mayoritas Lansia. Mereka hidup dibawah garis kemiskinan, gaji bulanan hanya Rp.300.000 – Rp.500.000, itupun sudah diagunkan ke Bank atau Rentenir. Bantuan uang beras yang hanya dua ratusan ribu rupiah itu untuk makan sehari – hari. Miris hati ini melihatnya, dinegri yang makmur ini, sampai hatinya Dirut Jatmiko Santoso menyetop bantuan beras untuk orang-orang yang mayoritas tak berdaya, dan keseharian mereka hanya tinggal dirumah di desa desa diseputar perkebunan, kata Barus.

Terkabul, Doa Dan Harapan 63.000 Pensiunan Eks PTPN III, Eks PTPN IV, Eks PTPN VI . - IMG 20250707 WA0005

Tidak ada lagi dihati rasa empati, lanjutnya, tidak ada lagi rasa kasih sayang diantara sesama, tidak ada lagi yang peduli kepada orang-orang yang dahulu bekerja membangun peradapan perkebunan hingga keseantero tanah air, bahkan sampai kemanca negara, sehingga Sumatra Utara disebut – sebut sebagai Pionir pengembangan Perkebunan dinusantara.

Oleh karenanya, puluhan ribu pensiunan perkebunan BUMN di Sumatra Utara menggantungkan harapan kepada Ketua PB P3RI Selamat Purwadi bersama pengurus lainnya, insya Allah mereka tetap istiqomah dan menjadikan perjuangan membela para pensiunan ini sebagai ladang ibadah, ujar Zulkifli Barus.

Sementara, Kordinator pensiunan Kabupaten Deli Serdang dan Sergei Tumiran mengungkapkan, para pensiunan menunggu jika pertemuan direksi Holding dan PB P3RI tidak ada titik temu, dan gajian bulan Juni ini bantuan uang beras tidak juga dibayar, maka kami para pensiunan yang bermukim di Kabupaten Deli Serdang dan Sergei akan turun berunjuk rasa ke Kantor DPRD Sumut, karena saluran organisasi sudah tertutup, tegasnya.

Kordinator peduli pensiunan Karpel eks Kandir PTPN III Rudianto mengatakan hal yang sama. Menurutnya, para relawan pensiunan Karpel saat ini telah membentuk kelompok, setiap kelompok berjumlah 25 orang pensiunan hingga mudah mengkoordinirnya. Mereka sudah menyatakan siap untuk bergerak dan bergabung dengan pengunjuk rasa lainnya, kata Rudi.

Sementara Mantan Ketua SPBUN eks Kandir PTPN IV yang kini Kordinator/Relawan  Peduli Pensiunan Perkebunan Nusantara Kota Medan dan sekitarnya Syahrial Dalimunthe mengungkapkan, bahwa pihaknya pada 22 Mei 2025 sudah menyurati  RH PTPN IV di Jalan Suprapto Medan serta mengingatkan bantuan beras buat pensiunan yang mereka terima sudah berlangsung cukup lama, ditetapkan oleh direksi PTPN IV melalui surat nomor : 04.13/Kpts77/2016.

Bantuan tersebut diberikan  karena gaji pensiunan sangat kecil, jauh dibawah UMR. Apalagi rata rata gaji yang diterima sebagian untuk membayar utang pinjaman kepada Bank. Sikap Dirut sekarang dinilai kejam dan tidak berprikemanusiaan teruntuk para pensiunan, utamanya kepada yang sudah Lansia. Seharusnya Dirut yang sekarang mau belajar tentang Tri Dharma Perkebunan serta tidak melupakannya.

Apalagi  pada mukadimah berdirinya PTPN IV tercatat bahwa keberadaan perusahaan perkebunan itu  bukan semata – mata untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk mensejahterakan   masyarakat, karyawan berikut pensiunan perkebunan, kata Syahrial.(01/RN)

GPAYM - IMG 20250705 WA0003
GPAYM KECAMATAN RAMBUTAN KOTA TEBING TINGGI - IMG 20250701 WA0024

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Related Posts