Tebingtinggi RataNews.id :
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Tebingtinggi melaksanakan sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Aula IFK Dinkes Tebingtinggi Jalan Gunung Leuser No. 5 Selasa (19/08/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan Tokoh Masayarakat dan Agama dari tujuh kelurahan se-Kecamatan Rambutan dan tenaga medis dari Puskesmas.
Sosialisasi ini diselenggarakan Dinas Kesehatan Pemko Tebingtinggi, bekerjasama dengan Forum Kota Sehat Kota Tebingtinggi, mengundang Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Linda Boru Bangun.
Ketua Forum Kota Sehat Edi Irawan, diawal acara dalam sambutannya mengajak peserta sosialisasi untuk mengikuti acara dengan serius. Disampaikan juga, ucapan terima kasih atas kehadiran para tokoh masyarakat dan agama, sehingga acara berjalan lancar dan sesuai harapan.

Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Linda Boru Bangun, dalam paparannya menyampaikan kepada peserta sosialisasi, bersama-sama mengajak masyarakat untuk sadar dan faham, akan pentingnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Sangat penting, tidak ada lagi kotoran manusia berserakan dilingkungan kita. “Kucing saja faham mengubur kotorannya,” tutur Linda.
Lebih lanjut dikatakan Linda Br. Bangun, beberapa akibat sanitasi buruk diantaranya :
1. Setiap 20 detik 1 anak meninggal akibat sanitasi buruk.
2. Setiap hari, 3000 bayi meninggal sebelum usia 2 tahun karena diare.
3. Setiap tahun, 750.000 balita meninggal karena diare.
4. Setiap tahun, 1.500.000 anak dapat diselamatkan dengan akses air dan sanitasi yang baik.
Selain hal tersebut diatas, sanitasi buruk menyebabkan prevalansi kekerdilan (Stunting) anak di Indonesia mencapai 36 %. “Jadi sangat penting, kita perbaiki sanitasi total di seluruh lapisan masyarakat, untuk menuju kota sehat dan generasi emas 2045,” ungkap Linda.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun (balita), disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (dari janin hingga usia 23 bulan). Akibatnya, tinggi badan anak menjadi lebih pendek dari standar usianya.
Penyebab Stunting, diakibatkan Kekurangan gizi, asupan nutrisi tidak memadai, baik pada ibu hamil maupun pada anak, dapat menyebabkan stunting.
Kemudian, Infeksi berulang ; Anak-anak yang sering sakit dan mengalami infeksi berulang, lebih rentan mengalami stunting.
Juga Faktor lingkungan, seperti sanitasi buruk dan kurangnya akses air bersih juga dapat berkontribusi pada terjadinya stunting. Kemudian Pola asuh kurang tepat, seperti kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi.
Guna memperbaiki Sanitasi buruk, perlu kita mendorong Masyarakat secara mandiri untuk melakukan :
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan(BABS).
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah tangga.
“Dengan memperbaiki 5 hal tersebut lebih baik, mudah-mudahan kita akan terbebas dari berbagai macam penyakit,” ujar Linda.
Ketua LPM Kelurahan Rantaulaban Maradhona Ritonga, SE, yang hadir sebagai peserta, mewakili masyarakat Rantaulaban, saat memberikan pandangan menyampaikan, bahwa keberadaan sanitasi di Kelurahan Rantaulaban sudah cukup baik, dibuktikan dengan masing-masing warga telah memiliki WC tertutup dan di salurkan ke septitank. Artinya, kata Maradhona, tingkat kesadaran masyarakat Rantau laban tentang penting nya sanitasi total sudah cukup baik.

Maradhona Ritonga, SE, berharap kepada pemerintah kota, untuk membuat tempat khusus penampungan Sampah dan memerintahkan kepada petugas Pengutip sampah masuk ke jalan kecil atau gang-gang kecil di Lingkungan Kelurahan Rantaulaban.
Sebagai contoh, ujar Maradhona, di Jalan Gunung Tua, Lingkungan II, Kelurahan Rantaulaban, Kecamatan Rambutan, tempat saya tinggal, tidak pernah ada petugas pengutip sampah menggunakan becak datang, sehingga masyarakat membuang sampah di sembarang tempat, seperti di tanah tanah kosong dan Parit.

Jadi, melalui acara sosialisasi ini, mudah-mudahan saran dan masukan dari peserta, direspon cepat oleh Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi, seperti lokasi bak sampah serta petugas pengutip sampah dilingkungan dengan menggunakan becak. “Jangan acara selesai, semua berlalu begitu saja, hanya buang waktu dan biaya,” ucap seorang peserta enggan ditulis namanya.
Acara ditutup Ketua Forum Kota Sehat Edi Irawan, dengan menghimbau kepada seluruh peserta, untuk bekerja sama mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya sanitasi yang baik, untuk kesehatan demi mendukung visi misi Pemerintah Kota Tebingtinggi, menjadi Kota Sehat IDAMAN masyarakat. (05.RN/mr) .