
PASAMAN,RATA NEWS.ID_ Keberadaan Polsek Dua Koto Polres Pasaman Polda Sumatera Barat bukan saja bertugas untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat di wilayah hukumnya,tetapi lebih dari pada itu, dan siap melaksanakan gerakkan bakti sosial kepada masyarakat.
Hal ini bisa dibuktikan dimana saat runtuhnya jembatan Batang Kundur yang menghubungkan dua Kejorongan, yaitu Kejorongan Sinuangon dan Batang Kundur pada Jumat 01 Agustus 2025. Membuat hubungan transportasi dari Kampung Lanai ke Sinuangon dan Batang Kundur terputus total selama lima hari.
Akibat peristiwa tersebut membuat masyarakat setempat sudah gelisah,sebab mereka tidak bisa bepergian untuk melaksanakan aktifitas sehari hari
Terputusnya jembatan yang terbuat dari bahan kayu itu sempat menjadi viral di media sosial dikarenakan adanya seorang bidan desa bernama Dona Boru Lubis yang tinggal di Kampung Andilan akan pergi ke Sinuangon untuk memberikan pertolongan kepada warga yang sedang sakit disana.
Namun sesampainya Dona di tepi Sungai Batang Pasaman itu, Dona melihat bahwa jembatan penyeberangan untuk menuju ke daerah yang akan ditujunya sudah tidak ada lagi alias runtuh. Sedangkan warga yang sakit itu mendesak untuk diberikan pertolongan.
Dengan hati yang kuat dan semangat yang menggelora, bidan Dona menekatkan dirinya untuk menyeberangi sungai yang sedang keruh tersebut dengan cara berenang dan berkayuh sembari menyandang tas ransel tempat obat obatan yang berada dipunggungnya.
Akibat peristiwa tersebut menjadi viral di Mensos sehingga mengundang para forkopimda dan pejabat di Kabupaten Pasaman untuk turun ke tempat jembatan yang runtuh itu. Banyak lagi pejabat lain yang berkunjung ke tempat kejadian perkara karena ingin mengetahui dari dekat jembatan yang runtuh dan sungai yang diseberangi bidan Dona.
Jembatan yang runtuh tanpa diketahui apa penyebabnya itu atau misterius berada di Kenagarian Cubadak Barat,Kecamatan Dua Koto,Kabupaten Pasaman,Sumatera Barat. Tepatnya di Kejorongan Batang Kundur.
Putusnya jembatan tersebut sudah membuat masyarakat resah, sebab tidak ada akses jalan lain yang bisa ditempuh sebagai sarana alternatif. Akibat kejadian itu semua harga barang di dua Kejorongan tersebut sudah mulai bergerak naik. Begitu juga seperti ongkos ojek yang sebelumnya Rp 100 ribu per orang saat itu sudah menjadi Rp.250 ribu per orang
Mengetahui masyarakat telah resah, Kapolsek Dua Koto Ipda Antoni Hasibuan SH yang disinyalir atas saran dan arahan dari Kapolres Pasaman AKBP M.Agus Hidayat,SH,MIK, lalu memprakarsai untuk membuat jembatan darurat. Sebab Kapolsek menyadari keresahan masyarakat di wilayah hukumnya adalah merupakan cambuk baginya sebagai seorang abdi negara untuk berusaha mengatasi hal keresahan masyarakat itu.
Kapolsek lalu ber koordinasi dengan tokoh pemuda,Ninik mamak dan masyarakat setempat untuk membangun jembatan sementara yang merupakan jembatan darurat agar arus transportasi keluar masuk daerah bisa normal kembali.
Pada saat itu lah Kapolsek Dua Koto menyarankan kepada masyarakat setempat untuk mencari batang kayu dan men chainsow kannya untuk dijadikan bahan papan sebagai lantai jembatan. Sedangkan sebagai landasan dan penyangga jembatan itu dibuat dari 3 batang kayu keras berukuran besar yang diambil dari hutan yang sepanjangnya 20 meter. Itulah yang dilintangkan membentangi sungai Batang Pasaman.
Maka dengan selesainya dibangun jembatan darurat tersebut kini masyarakat sudah bisa beraktivitas seperti biasa dan keadaan sudah lancar kembali.
Kapolsek Dua Koto Ipda Antoni Hasibuan SH dalam stetmennya saat memantau pembuatan pengerjaan0 jembatan darurat tersebut mengatakan, untuk memperbaiki jembatan itu pihaknya bekerja sama dengan masyarakat, tokoh pemuda dan Ninik mamak setempat.
Sebekumnya kami telah berusaha men chainsow kan batang kayu untuk dijadikan bahan jembatan. Dengan selesainya dibangun jembatan darurat tersebut kini masyarakat sudah bisa beraktivitas seperti biasa dan keadaan sudah normal kembali.
Hal ini diupayakan,kata Kapolsek, sementara menunggu turunnya dana bantuan dari pusat yang diperkirakan entah satu bulan maupun dua bulan mendatang agar bisa membangun jembatan yang lebih permanen.
Dengan adanya jembatan darurat ini masyarakat sudah tidak terkendala lagi untuk ber aktivitas. Karena jembatan yang runtuh sudah dibangunkan dengan jembatan darurat dan sudah siap dikerjakan dan saat ini bisa digunakan masyarakat untuk menunjang kegiatan perekonomian.
Bukan sampai disitu saja,kata Kapolsek, kebutuhan lainnya seperti anak anak yang mau pergi bersekolahpun tidak terhambat lagi. ” Kasihan kita anak sekolah tidak bisa bersekolah dan warga tidak bisa keluar ke daerah lain akibat jembatan penghubung runtuh,” kata Antoni.
Inisiatif yang dilaksanakan Kapolsek Dua Koto Ipda Antoni Hasibuan untuk memprakarsai pembuatan jembatan darurat tersebut mendapat perhatian yang serius dari semua pihak. Sebab banyak orang yang mengira kalau Polri itu tidak punya kepedulian terhadap kesusahan masyarakat.
Tuduhan itu adalah merupakan tuduhan yang keliru,memang ada oknum Polri yang demikian tidak peduli kepada masyarakat dan hal itu tidak bisa terbantahkan
Tetapi masih lebih banyak juga yang baik dan peduli kepada masyarakat sebagai mana yang saat ini kita saksikan bersama bahwa Kapolsek Dua Koto Ipda Antoni Hasibuan bersama anggotanya paska runtuhnya jembatan Batang Kundur setiap hari sibuk mundar mandir untuk melaksanakan pembangunan jembatan darurat demi kepentingan masyarakat banyak.
Untuk itu warga setempat ataupun masyarakat pendatang yang punya kepentingan ke daerah itu sangat mengucapkan berterimakasih kepada Polsek Dua Koto,tokoh pemuda, Ninik mamak dan pihak pihak terkait lainnya yang ikut terlibat dalam memperbaiki jembatan darurat tersebut.
Sehingga kami bisa kembali ber aktivitas seperti biasa menunggukan adanya pembangunan jembatan yang permanen dari pemerintah,kata mereka.
Kejorongan Sinuangon dan Batang Kundur diketahui adalah merupakan daerah yang terisolir di wilayah kenagarian Cubadak Barat,Kecamatan Dua Koto. Untuk menuju kedaerah kejorongan ini hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua dan pejalan kaki itupun harus ekstra berhati hati,sebab jalannya sangat terjal becek dan berlumpur.
Tidak sedikit orang yang mengendarai sepeda motor bila menuju ke daerah ini sering mengalami terjatuh. Untuk itu masyarakat setempat sangat mengharapkan dibawah kepemimpinan Bupati Pasaman yang baru Welly Suheri agar jalan menuju ke Sinuangon dan Batang Kundur bisa di prioritaskan untuk dibangun secepatnya.
Apa lagi mengingat bahwa Indonesia sudah 80 tahun merdeka sudah selayaknya daerah kami ini bisa dibangun sebagai mana sarana jalan didaerah daerah lainnya yang sudah bagus di bangun oleh bupatinya,kata masyarakat(04/RN/egh)