Batangtoru, Rata News.id :
Tragedi tanah longsor akibat hujan berkepanjangan di kawasan Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, menyisakan duka mendalam bagi masyarakat sekitar, terutama warga yang keluarganya menjadi korban, hingga merenggut nyawa.
Rabu malam (26/11/2025), sekitar pukul 21.00 wib, petaka itu datang tiba-tiba, ditengah guyuran hujan deras yang melanda kawasan tersebut. Areal kebun yang baru setahun selesai direplanting, mengakibatkan kontur tanah masih labil, sehingga ketika diguyur hujan berhari-hari, menyebabkan longsor berikut tanaman sawit belum menghasilkan (TBM) Tahun 2024, menimpa pemukiman warga yang tinggal berbatasan dengan kawasan perkebunan negara.

Suara keras longsoran tanah, menghentakkan masa istirahat malam warga, yang memang sudah risau karena hujan berkepanjangan dan sangat ekstrim. Tragedi tanah longsor tersebut, menghantam dengan tiba-tiba pemukiman warga hingga mereka terhenyak dan tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan diri.
Lokasi tanah yang longsor, merupakan areal tanaman kelapa sawit TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) Tahun 2024 Afdeling V Kebun Hapesong, menimpa pemukiman warga Kampung Duren Desa Batugodang Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Penduduk setempat mayoritas pensiunan karyawan PTPN IV Regional I Kebun Hapesong dan Kebun Batangtoru.

Menurut Surip Hartono, pensiunan Karyawan Kebun Hapesong, didamping Tarimin, mantan Kades Batugodang, saat dihubungi Wartawan Rata News.id, Sabtu Malam (29/11/2025), pukul 21.00 wib, begitu terjadi peristiwa tanah longsor tersebut, ketika menerima kabar, Manajer Kebun Hapesong Munawir dan Manajer PKS Hapesong Aris Sudiar bersama karyawan disana, bahu membahu beserta aparat Kecamatan, TNI dan Polri serta masyarakat, untuk memberikan pertolongan.
Kebetulan di Kebun Batangtoru terdapat sebuah Eksavator mini, Manajer Munawir langsung mengerahkan kelokasi, untuk mengevakuasi korban yang tertimbun. Munawir dan Aris Sudiar, juga menggerakkan para karyawan setempat, membuka dapur umum. Tambahan alat berat belum dapat dilakukan, karena terkendala jalan yang masih rusak.

Dalam peristiwa tersebut, mengakibatkan 7 rumah tinggal dan 24 orang tertimbun, 2 orang berhasil diselamatkan, sedang 10 orang berhasil dievakuasi selama 3 hari, namun nyawanya tak tertolong, karena saat ditemukan sudah meninggal dunia.

Selama 3 hari masa evakuasi, dari Kamis (27/11/2025) hingga hari Sabtu (29/11/2025) pukul 18.00 wib, masih ada 12 orang belum ditemukan. “Hari Sabtu sore, karena waktu sudah menjelang malam, pencarian dihentikan dan dilanjutkan esok hari, Minggu (30/11/2025),” ucap Surip Hartono, warga setempat, pensiunan Kebun Hapesong.
Informasi terjadinya tanah longsor di Desa Batugodang, Kecamatan Angkola Sangkunur tersebut, segera disampaikan pihak kecamatan dan Polsek kepada Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu, pada Hari Kamis (27/11/2025).

Namun karena akses jalan Batangtoru- Padangsidimpuan, di daerah Tobotan Kecamatan Angkola Barat rusak, Bupati Gus Irawan, dari Sipirok baru bisa kelokasi bencana pada Hari Jum’at, setelah jalan dapat dibuka kembali.
Begitu akses ke Batangtoru dan Angkola Sangkunur dari Angkola Barat terbuka, Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu langsung berkunjung terlebih dahulu ke beberapa lokasi pengungsian di Batangtoru, korban banjir bandang.
Itu dilakukan orang nomor satu di Kabupaten Tapanuli Selatan ini, guna memastikan penyaluran logistik berjalan dengan baik, juga untuk mengetahui kebutuhan mendesak bagi warga terdampak bencana.

Di Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, kehadiran Bupati membawa bantuan sembako dan lainnya. Pada kesempatan tersebut, Gus Irawan berkoordinasi dengan aparat terkait, untuk segera mendatangkan alat berat, sehingga 12 orang korban tertimbun longsor di Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, bisa segera diketemukan jasadnya.
Selain ke Kecamatan Angkola Sangkunur, Jum’at (28/11/2025), sebelumnya Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu mendatangi korban banjir bandang di Kecamatan Batangtoru. Meski waktu pada Kamis (27/11/2025), sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib, namun tak menghalangi niat dan semangat Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Gus Irawan Pasaribu, bertemu dan melihat langsung kondisi warganya yang ada di posko pengungsian.
*Korban Di Angkola Sangkunur*
Menurut Tarimin, mantan Kades Batugodang didampingi Surip Hartono, para korban tanah longsor di Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, adalah :
1. Korban luka 2 orang, yaitu Satpam PTPN IV Palmco Regional I Kebun Hapesong, Tapsel, Andika Setiawan (luka pada kaki tekelupas) dan Hendra Saputra (patah tulang pinggang), saat ini keduanya sudah dirujuk ke Rumah Sakit di Kota Medan.

2. Korban meninggal dunia 10 orang, yaitu : Husen, Misman, Wase, Rizal, Jumintri, Ayu, Amelia, Tasha, Irwanto dan Kardi.
3. Sementara itu, korban yang masih tertimbun tanah longsor, sampai Sabtu (29/11/2025) pukul 18.00 wib, yaitu : Sumini, Edy Wahono, Riska, Chandra, Suparmin, Basuki, Sakinah, Amanda, Darniwati Hulu, Reno, Anisa dan Yuda.
Menurut Tarimin dan Surip Hartono, atas inisiatif Manajer Kebun Hapesong Munawir, para korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor, dimakamkan diareal perkebunan dan segala keperluan fardu kifayah ditanggung perusahaan.

Hingga berita ini diturunkan, Sabtu (29/11/2025) pukul 22.00 wib, warga disana masih was-was atas terjadinya bencana tersebut. Dengan kejadian musibah itu, mereka berharap Pemerintah Daerah serta Direksi PTPN III Persero Holding Perkebunan Nusantara, bisa membantu biaya mendirikan rumah tinggal kembali.
Selain pemukiman warga berdampingan dengan areal perkebunan yang berbukit, warga meminta dibuatkan tembok penahan longsoran. “Ini untuk antisipasi kedepannya,” kata seorang tokoh masyarakat setempat. (02.RN/sty).











